Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Persiapan Sebelum Memutuskan Pensiun Dini

Fenomena pensiun dini kini begitu mudah ditemukan. Hal ini karena pandemi memaksa perusahaan untuk mengurangi jumlah karyawan. Tak ayal konsep pensiun dini pun ditawarkan bagi mereka yang berminat.
pensiun dini
shutterstock.com

Bagi mereka yang memiliki persiapan cukup tentu pensiun dini bukan hal yang menyakitkan. Lain cerita bila karyawan tak memiliki kompetensi lain dan mengalami ketergantungan sebagai pekerja.

Namun ancaman pensiun dini bisa saja terjadi bila satu negara dalam ketidakpastian seperti ini. Bagai buah simalakama, pensiun dini tak berani dan berharap segera masuk juga tidak bisa karena harus unpaid leave.

Sebelum benar-benar ambil pensiun dini cek 13 hal ini: 

1. Tabungan Cukup

Dalam kondisi terpaksa pun pensiun dini hendaknya diambil dengan mempertimbangkan tabungan yang ada. Jangan sampai ambil keputusan dengan emosi dan pada akhirnya menyesal.

Tabungan ini setidaknya bisa bertahan minimal 6 bulan ke depan karena masa ini menjadi yang paling krusial. Hitung pengeluaran bulanan dan kalikan 6 kemudian tambah 10 persennya. 

2. Optimalkan Keahlian

Sebelum memutuskan pensiun dini, harus tahu kelak hidup dari mana. Bila dari uang pensiun tidak diharapkan karena uang itu hendaknya bisa menjadi tabungan mengingat pensiun dini umumnya terjadi di bawah 45 tahun.

Keahlian ini bisa jadi karena di kantor sebelumnya handle pekerjaan tersebut. Semisal sebelumnya jadi orang pajak atau akunting tentu ke depan bisa menjadi konsultan pajak / akunting.

Atau bisa juga keahlian yang sifatnya general dan hobi semisal menulis dan desain. Bisa saja dikantor sebelumnya adalah seorang admin tapi di sisi lain memiliki pengalaman menulis hingga belasan tahun karena sudah terbiasa dari bangku kuliah.  

3. Rintis Bisnis

Paling tepat sejatinya sebelum benar-benar mengajukan pensiun dini adalah merintis bisnis pribadi. Bila usaha ini sudah jalan dan perlu dipegang dengan fokus barulah mengajukan pensiun dini.

Bisnis dirintis ini tak harus dikerjakan sendiri tapi juga bisa melibatkan teman atau anggota keluarga. Aturan main dalam bisnis bila telah dibuat dengan jelas maka siapapun yang menjalankan akan memberi hasil yang tak jauh beda.

4. Ambil Kursus Produktif

Bila tidak ada maka sangat disarankan untuk ambil kursus produktif sehingga ketrampilan langsung bisa dipraktekkan. Kini ada banyak kegiatan seperti ini semisal memasak kue, tahu crispi dan lain-lain.

Pilih yang langsung bisa dipraktekkan dengan melihat pasar paling realistis. Jangan sampai over confidence dan ternyata tidak bisa di implementasikan. Tentu ini akan menjadi pukulan telak karena sudah memutuskan keluar dari pekerjaan dan gagal dalam tahapan selanjutnya.

5. Susun Strategi Jangka Panjang

Susun rencana jangka panjang secara terukur. Jangan lagi tergoda untuk masuk perusahaan lagi dan menyandang gelar karyawan karena itu bukan rencana jangka panjang.

Sudah saatnya naik kelas, menjadi wirausaha itu tidak mudah karena serba ketidakpastian. Tapi dengan rencana yang matang semua itu bisa jadi lebih mudah.

6. Perhatikan Gaya Hidup

Ketika menjadi seorang karyawan tentu pikiran akan lebih tenang karena ada kepastian pendapatan. Terlepas besar atau kecil ada tanggal tertentu dimana akan menerima gaji tetap dan itu bisa digunakan untuk bertahan hidup.

Lain cerita bila bukan seorang karyawan yang memiliki penghasilan tetap. Gaya hidup tentu harus diatur karena pendapatan dalam ketidakpastian. Bisa saja dalam satu waktu mendapat untung besar di lain waktu minim pendapatan.

7. Optimalkan Jaringan

Selama sekian tahun bekerja pastinya seseorang akan memiliki banyak relasi. Optimalkan previllage tersebut untuk mendukung bisnis yang dirintis. Semisal bila memiliki kenalan orang perizinan tentu akan lebih mudah mengurus segala sesuatu terkait izin usaha.

Atau kalau kita membuka usaha bisa jadi mereka kita prospek jadi konsumen / pelanggan. Cara ini juga tentu lebih efektif untuk promosi karena sebelumnya telah memiliki hubungan baik.

8. Lunasi Utang


Dalam kehidupan sehari utang itu menjadi sesuatu yang biasa. Entah pinjaman kepada perusahaan atau ke perbankkan. Alangkah baiknya sebelum memutuskan pensiun dini semua utang telah dilunasi.

Jangan sampai kewajiban bayar utang masih ada tapi memutuskan pensiun lebih awal. Terlalu bersiko bila memang harus meninggalkan kepastian untuk satu kondisi yang belum terukur.

9. Lakukan Investasi

Bila ada dana lakukan investasi secara bijak. Jangan terbawa nafsu untung besar dan kemudian terjebak dalam investasi bodong.

Pilih investasi yang aman dan memberi kepastian. Sebelum benar-benar investasi cek track record sebaik mungkin. Bila perlu tanyakan dengan mereka yang lebih dulu berkecimpung dalam bidang ini.

10. Jaga Kesehatan Lebih Baik

Dulu ketika menjadi karyawan, asuransi tentunya diberikan perusahaan. Kapanpun sakit tinggal ke dokter tanpa pikir ongkos karena semua biaya bisa direimbures.

Tapi setelah itu tentu semua fasilitas itu dicabut. Dengan menjaga kesehatan lebih serius akan menahan biaya yang tidak perlu dikeluarkan.

Dengan jauh-jauh hari memikirkan 10 hal diatas tentu pensiun dini akan terasa lebih menyenangkan. Memasuki dunia baru dengan terencana untuk meningkatkan pendapatan dan quality time bersama anggota keluarga menjadi alasan utama seseorang mengambil pensiun dini.

Lina
Lina Hey semua, perkenalkan nama saya Lina. Seorang ibu rumah tangga yang dikala senggang menulis untuk berbagai platform. Saat ini selain menulis untuk belasan blog yang saya kelola bersama suami juga menulis untuk mereka yang membutuhkan. Untuk kerja sama bisa kontak saya di linamuryani01@gmail.com

Posting Komentar untuk "10 Persiapan Sebelum Memutuskan Pensiun Dini"