Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingnya Berpikir Kritis Bagi Karyawan

Tentu kita sering mendengar siapapun itu hendaknya bersifat dan berpikir kritis terhadap apa yang terjadi. Terutama saat ini di tengah pandemi, dimana segala sesuatu bisa jadi dalam ketidakpastian. Berpikir kritis bagi karyawan tentu akan menyelamatkannya dalam dunia kerja.

berpikir kritis bagi karyawan
radioidola.com

Bukan berarti menjadi seorang penjilat atau pengekor atau dalam bahasa kerennya Asal Bapak Senang (ABS). Jangan sampai menelan mentah-mentah informasi yang ada. Bisa jadi informasi yang kita terima tidak valid. Menjadi penting untuk senantiasa melakukan check dan richeck atas semua itu.

Apalagi bila informasi itu hanya berasal dari sosial media atau lebih parah lagi bersumber dari “katanya”. Tapi siapa yang berujar tidak bisa tervalidasi dan akhirnya menjadi kabar burung.

Dunia kerja dalam kondisi normal saja bisa jadi ada persaingan tidak sehat. Hal ini karena masing-masing ingin menyelamatkan diri sendiri. Pun demikan seringkali ada pengkotak-kotakan, “kamu termasuk di tim mana?”

Mungkin tabu tapi itu realita. Terlebih saat ini banyak perusahaan melakukan pengurangan jumlah karyawan dengan alasan efisiensi. 

Hanya 11 bidang kerja yang diizinkan beroperasi normal oleh pemerintah. Selain itu harus pintar-pintar nahkoda kapal untuk memimpin tim mereka.

Berpikir Kritis Bagi Karyawan

Ada segudang manfaat bila seseorang mampu berpikir kritis. Khususnya dalam dunia kerja, pastinya akan menyelamatkan diri dari logika / keputusan yang salah.

Agar lebih mudah dalam memahami betapa pentingnya berpikir kritis bagi karyawan maka lihat dulu manfaat besar dari berpikir kritis itu sendiri.

1. Menghindari berita hoax

Satu hal yang paling ditakuti dengan perkembangan teknologi informasi tentu saja begitu mudah berita hoax itu menyebar. Seolah cewek seksi dimana informasi akan berpindah dari satu ruang ke ruang lain.

The bad news is the good news demikan perumpamaan paling sederhana. Perpindahan informasi ini seringkali di beri bumbu atau bisa jadi di kurangi sehingga akan diterima orang lain tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. 

2. Tidak mudah terprovokasi

Seseorang yang minim informasi memiliki kecenderungan untuk mudah terprovokasi. Menjadi syarat mutlak tentunya bagi siapa saja untuk senantiasa meng-upgrade kemampuan.

Salah satu cara paling mudah tentu saja dengan sering membaca / menggali informasi dari sumber yang kredible / terpercaya. Jangan sekali-kali membaca satu informasi yang menyesatkan atau tidak diakui integritasnya.

3. Membantu dalam mengambil keputusan

Siapapun itu yang kaya informasi tentu akan mudah mengambil sebuah keputusan. Bukan hanya cepat tapi juga tepat sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Para CEO besar di dunia kerja ini tentunya mereka telah matang dalam proses pengambilan keputusan. Salah langkah yang ada kemudian adalah kerugian.

4. Mengasah otak lebih nalar / logik

Seseorang yang terbiasa berpikir kritis pastinya logik yang dimiliki akan lebih baik. Otak senantiasa mendapat asupan yang cukup untuk mengambil sebuah keputusan.

Bukan berdasar ego atau nafsu sesaat tapi semua telah dipikir masak-masak. Keputusan besar juga berasal dari yang kecil, bila yang kecil saja tidak tepat bagaimana akan berpikir besar.

5. Menjadi sosok mandiri

Pentingnya berpikir kritis yang lain tentu saja membuat seseorang akan menjadi mandiri. Tak ada ketergantungan dalam setiap pengambilan keputusan.

Lucu bukan kalau apa-apa harus didiskusikan padahal itu masih dalam ranah yang bersangkutan. Ingat setiap karyawan itu memiliki hak dan kewenangan yang bisa di optimalkan untuk memudahkan proses kerja harian.

6. Terbuka dengan perbedaan

Perbedaan itu membuat dunia makin indah karena ada warna di dalamnya. Tapi perbedaan apa yang diizinkan tentu harus dipahami. 

Jangan sampai memaksakan kehendak bahwa orang lain harus sama dengan saya. Pun sebaliknya orang lain juga tidak bisa memaksa kita untuk harus sama dengan mereka.

Melatih Berpikir Kritis Bagi Karyawan

Berpikir kritis ini tidak akan muncul secara tiba-tiba. Harus dilatih, digembleng dan dibiasakan. Jangan seperti martabak bila dapat tekanan akan langsung ambyar atau bubar.

Berpikir kritis itu layaknya bola bekel. Semakin dihantam maka ia akan melenting setinggi mungkin. Oleh karena itu menjadi penting bagi tiap individu khususnya karyawan untuk tetap berpikir kritis.

1. Bertanya bila berasumsi

Cara paling mudah yang pertama kali bisa dilakukan adalah hindari asumsi. Setiap kali ada asumsi yang masuk sesegara mungkin cari jawaban yang sebenarnya.

Bila memang ada seseorang yang bisa memberi jawaban dan valid maka segera temui. Bila tidak gunakan pendekatan ke orang-orang yang lebih banyak tahu daripada kita.

Jangan pernah merasa berpuas diri dan enggan belajar karena ini akan membuat kita asal-asalan dalam pengambilan keputusan.

2. Cari informasi sebanyak mungkin

Internet dan media sosial adalah sumber informasi tak terbatas. Gunakan itu semua, jangan malas untuk terus belajar dan belajar. 

Bagi yang kurang suka membaca berita bisa menggunakan YouTube atau Instagram. Dimana kini sangat mudah bagi siapa saja untuk upgrade diri. Yang penting ada kemauan disitu pasti ada jalan. 

3. Belajar ambil alih peran

Dari 3 hal ini bisa jadi yang ketiga ini paling berat karena untuk bisa berpikir kritis maka seseorang harus bisa ambil alih peran. Melihat satu masalah dari sudut pandang orang lain.

Seorang staf bisa saja mengatakan enak banget menjadi seorang supervisor tinggal suruh-suruh dan pekerjaan selesai. Ada baiknya sesekali coba minta izin untuk in charge secara langsung akan tugas dan tanggung jawab.

Ingat, remunerasi itu dibuat dengan acuan semakin besar tugas dan tanggung jawab maka semakin besar pula benefit di dapat. Tak ada perusahaan yang akan menggaji besar bagi karyawan yang tidak memberi kontribusi lebih.

Bila 3 hal diatas telah dilakukan maka konsep berpikir kritis bagi karyawan bisa diaplikasikan. Gunakan rasa, hati nurani yang bersih dan pikiran yang jernih sebelum mengambil keputusan.

Niscaya dengan cara ini maka karyawan tidak saja hanya sebagai alat untuk menyelesaikan setiap masalah yang ada. Lebih dari itu tentu akan menjadi aset yang sangat berharga. 

Lina
Lina Hey semua, perkenalkan nama saya Lina. Seorang ibu rumah tangga yang dikala senggang menulis untuk berbagai platform. Saat ini selain menulis untuk belasan blog yang saya kelola bersama suami juga menulis untuk mereka yang membutuhkan. Untuk kerja sama bisa kontak saya di linamuryani01@gmail.com

Posting Komentar untuk "Pentingnya Berpikir Kritis Bagi Karyawan"