Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

8 Jenis Penggangguran Yang Sering Ditemui, No 3 Paling Bahaya

Hingga saat ini masalah pengangguran masih menjadi PR besar untuk kita semua. Tak ingin menjadi salah satu daftar dari jenis pengangguran maka ada baiknya untuk upskills. Kalaupun harus menyandang predikat ini jangan sampai dapat yang nomor 3.

jenis pengangguran apapun itu saatnya cari kerja
pixabay.com

Dalam dunia kerja terdapat berbagai jenis pengangguran yang sering ditemukan. Istilah ini untuk merujuk pada satu kondisi yang paling pas dengan kondisi aktual saat ini.

Mungkin kamu penasaran bukan, ada berbagai jenis pengangguran dan mana yang paling apes. Tak ingin ini terjadi maka ada baiknya kenali lebih dekat.

Dengan mengenali jenis pengangguran kita setidaknya juga tahu apa penyebab atau faktor apa saja yang melibatkannya.  

Baca juga: Drama Kidz Zaman Now dalam Dunia Kerja

Jenis Pengangguran dan Penyebabnya

Tak ada seorang pun yang ingin berada didalam kondisi ini. Dengan mengetahui jenis pengangguran dan penyebabnya setidaknya setiap orang bisa melakukan tindakan preventif.

Apa yang harus dilakukan dan apa yang harus disiapkan bila tidak ingin ‘nyemplung’ dalam kondisi tersebut. Dan berikut jenis pengangguran beserta penyebab yang sering ditemukan;

1. Pengangguran Friksional 

Bagi mereka yang berusia kurang dari 27 tahun kondisi ini mungkin menjadi hal yang lumrah. Sementara menjadi pengangguran karena bosan dengan pekerjaan sebelumnya dan ingin ganti.

Namun bagi mereka yang sudah punya tanggungan jangan coba-coba berada dikondisi ini karena terlalu banyak yang akan dipertaruhkan. Apalagi bila sudah punya pasangan dan anak tentu beban ekonomi kian besar.

Generasi Z yang suka dengan tantangan menjadi penyumbang paling besar dalam kondisi ini. Kerja bukan lagi sebatas mencari duit atau pengalaman. 

Pastinya mereka butuh tantangan dan hingga saat ini tidak semua perusahaan mampu memfasilitasi ini semua. Sesuai dengan pesan Jack Ma dikala muda untuk perbanyak pengalaman karena akan membuat seseorang lebih matang.

2. Pengangguran Siklis 

Di masa pandemi ini pun masih bisa dimungkinkan adanya pengangguran karena perusahaan mengurangi jumlah beban kerja disesuaikan dengan kondisi. Tapi jangan takut mereka ini akan dengan mudah mendapatkan pekerjaan pengganti.

Bahkan selama tahun 2020 tercatat setidaknya 5 juta pekerja terdampak dan harus kehilangan pekerjaan. Seiring berjalan waktu di 2021 ini banyak perusahaan membutuhkan tenaga kerja siap pakai.

Bila kamu termasuk salah satu tenaga kerja siap pakai dan hanya karena kurang beruntung maka tenang saja. Dalam waktu dekat akan ada banyak perusahaan yang akan mencari.

Hal ini juga terlihat dengan banyaknya lowongan kerja yang mulai dipajang oleh beberapa perusahaan. Jangan ragu dan gengsi untuk apply siapa tahu jodoh itu di depan mata.

3. Pengangguran Struktural 

Jenis pengangguran paling berbahaya dalam satu negara tentu saja jenis ini. Hal ini karena jelas terjadi kesenjangan antara kompetensi calon tenaga kerja dengan ketrampilan yang disyaratkan oleh perusahaan.

Paling mudah tentu saja ketrampilan untuk menggunakan Office. Terlihat remeh dimana setiap orang hampir setiap hari menggunakan komputer tapi faktanya mereka tidak mampu menyelesaikan tugas.

Solusi dari pengangguran jenis ini adalah upskills baik itu secara otodidak maupun mengikuti sebuah pelatihan. Internet atau tepatnya YouTube memberi jawaban bagi mereka semua yang mau belajar.

Kemajuan teknologi pastinya, mau tidak mau harus diikuti oleh perkembangan ketrampilan orang-orang yang ada di dalamnya. Mereka yang enggan upgrade pastinya akan tertinggal atau lebih tepatnya tersisih. 

4. Pengangguran Musiman 

Jenis pengangguran yang satu ini biasanya ditemukan pada satu wilayah dalam kondisi tertentu. Paling banyak terjadi pada masyarakat pedesaan.

Semisal saat musim tanam atau panen dibutuhkan banyak tenaga. Sebaliknya di luar masa itu maka tenaga mereka kurang dibutuhkan.

Selain itu juga sering ditemukan pada industri pariwisata dan konstruksi. Dimana ada pekerjaan yang akan ramai pada waktu-waktu tertentu.

Harus ada cara untuk mensiasati hal ini. Jangan sampai kemudian ada jeda karena yang namanya kebutuhan tidak akan putus.

5. Pengangguran Jangka Panjang 

Mereka yang tidak bekerja hampir setengah tahun maka bisa dikatakan masuk dalam kategori ini. Pengangguran jangka panjang ini pun bisa disebabkan oleh banyak hal.

Ada masalah yang cukup kompleks, bisa berasal dari dalam diri individu atau bisa juga karena ada faktor eksternal semisal resesi. Bagi mereka yang memiliki ketrampilan setidaknya akan lebih bisa bertahan karena bisa berpikir jauh ke depan.

Mampu menyusun sejumlah rencana, baik itu rencana A, B atau pun C. Dengan demikian tidak ada ketergantungan dengan pihak lain.

6. Pengangguran Klasik

Pengangguran klasik bisa disebabkan banyak hal mulai dari internal pekerja maupun eksternal. Untuk internal bisa jadi karena ekspektasi tidak dibarengi ketrampilan yang ada kemudian perusahaan merasa over budget dan harus dilepas.

Perusahaan pastinya memiliki standar gaji untuk masing-masing posisi dan idealnya mereka yang duduk pada posisi itu mampu menunjukkan kualitasnya. Kini tak zaman lagi orang lama mendapat angka besar karena itu sejatinya milik mereka yang memberi kontribusi lebih.

Dalam beberapa kondisi hal ini juga terjadi karena:

- Pemerintah menetapkan standar upah terlalu tinggi dan perusahaan tidak mampu mengikuti

- Serikat pekerja memiliki kemampuan negosiasi dan memaksa perusahaan membayar di luar kemampuan mereka

Oleh karena itu menjadi penting bagi perwakilan pekerja dan perwakilan perusahaan untuk membahas hal ini. Persis dalam kondisi yang terjadi saat ini dimana pandemi belum berakhir dan bisa saja ada tuntutan lebih.

Bila perusahaan tidak mampu memberikan apa yang diinginkan biasanya ada 2 opsi. Yang pertama mengurangi jumlah tenaga kerja dan memaksa produktifitas naik dan opsi kedua pindah ke satu daerah yang mana standar upahnya masih terjangkau.

7. Pengangguran Terselubung

Mungkin kita sering mendengar istilah pengangguran terselubung. Dan ungkapan ini ditujukan pada mereka para pekerja yang memiliki produktivitas rendah. Tidak terlihat tapi bisa jadi ada di sekitar kita.

Orang-orang yang digaji lebih tinggi daripada apa yang diberikan kepada perusahaan masuk dalam kategori ini. Untuk membuktikan, bisa saja orang-orang ini di-nonjob dan tidak ada pengaruh yang signifikan.

Menjadi penting kemudian untuk adanya Key Performance Indicator untuk mengukur kinerja masing-masing orang. Cara ini juga lebih fair untuk memberikan benefit yang sesuai.

8. Pengangguran Kasual 

Istilah pengangguran kasual merujuk pada mereka yang habis kontrak dan belum mendapatkan pengganti. Ada yang langsung dapat dan ada pula yang harus ada jeda hingga beberapa waktu yang akan datang.

Pada beberapa pekerjaan yang sifatnya musiman pun akan menciptakan jenis pengangguran ini. Penting kemudian untuk tiap orang menambah kompetensi diri hingga tidak memberi kesempatan bagi perusahaan untuk melepas.

Lain cerita bila kemampuan pas-pasan atau biasa saja. Mereka ini termasuk pada golongan yang mudah digantikan dan jangan harap memiliki nilai tawar yang tinggi di depan perusahaan.   

Nah, sudah tahu bukan jenis-jenis pengangguran yang ada dan itu semua akan teratasi bila tiap individu memiliki ketrampilan. Saat ini banyak perusahaan mencari mereka yang memiliki skills mendalam.

Pelajari satu ketrampilan hingga ujung-ujungnya. Jangan mudah bosan untuk belajar dan kemudian akan pindah-pindah kerja karena kontrak habis dan tidak dipermanenkan.   

Pengen shering lebih dalam dunia kerja beserta pernak perniknya jangan sungkan untuk hubungi mimin ya. Meski bukan orang hebat setidaknya memiliki pengalaman kerja di bidang Human Capital hampir 10 tahun.

Lina
Lina Hey semua, perkenalkan nama saya Lina. Seorang ibu rumah tangga yang dikala senggang menulis untuk berbagai platform. Saat ini selain menulis untuk belasan blog yang saya kelola bersama suami juga menulis untuk mereka yang membutuhkan. Untuk kerja sama bisa kontak saya di linamuryani01@gmail.com

Posting Komentar untuk "8 Jenis Penggangguran Yang Sering Ditemui, No 3 Paling Bahaya"